ASSERTIVE PARENTING : BAGAIMANAKAH MENERAPKAN POLA ASUH ASERTIF TERHADAP ANAK? oleh : Ghina Amalia, S.Pd

Menjadi orang tua bisa melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Dari hari ke hari, ini adalah pekerjaan yang sangat berat. Apalagi dimasa pandemi COVID-19 dimana anak-anak menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan berkegiatan di rumah. Orang tua sering merasa kewalahan seiring dengan berbagai macam permasalahan anak yang muncul dan tidak pernah mereka sangka-sangka sebelumnya. Imbas dari hal tersebut seringkali menimbulkan konflik antara orang tua dengan anak yang menyebabkan kurang baiknya komunikasi diantara mereka. Namun karena pada dasarnya setiap orangtua ingin mempunyai hubungan yang baik dengan anaknya, kebanyakan orang tua lebih memilih untuk mengambil jalan pintas dengan mengalah ataupun bersikap keras terhadap anaknya agar permasalahan cepat selesai tanpa memikirkan dampak jangka panjang terhadap kondisi psikis sang anak. Oleh karena itu orang tua harus memilih atau meng-upgrade pola asuhnya sesuai perkembangan jaman dan tentunya dengan kondisi psikis anak tersebut. 

Pegiat perlindungan anak, Diena Haryana (2018) menjelaskan dalam mengasuh anak dikenal dengan tiga gaya pola asuh yakni pasif, agresif dan asertif.

Gaya pasif cenderung memberikan keleluasaan pada anak sehingga orang tua lebih sering menurut pada permintaan anak. Menurut Diena, gaya ini akan membuat anak sulit dikontrol. Lain lagi dengan gaya agresif yang membuat orang tua lebih banyak memaksa kehendak dan menekan anak. Salah satu contoh dari gaya ini adalah kerap memarahi anak baik fisik atau verbal. Menurut Diena, gaya agresif memiliki dampak yang berbahaya karena anak dapat menjadi tertutup atau justru mencari pelarian untuk melampiaskan emosinya. 

Cara yang paling tepat dalam mendidik anak, menurut Diena, adalah gaya asertif atau tegas. Diena menjelaskan gaya ini mengedepankan komunikasi yang saling terbuka antara anak dan orang tua.Gaya asertif ini bakal membuat orang tua terus menggali informasi tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh anak. Cara ini menuntut orang tua untuk lihai dalam bertanya dengan cara yang santun agar dapat mengetahui maksud anak. Diena menyebut pertanyaan yang diberikan kepada anak harus mencakup baik dan buruk serta risiko yang bakal timbul dari perbuatannya. Hal ini memberikan pemahaman yang utuh terhadap perilaku dan tindakan anak.

Seorang Konselor dari Newton, Amerika yang bernama Jason Heymer (2015) membagikan beberapa tips Assertive Parenting untuk para orang tua yang sedang kebingungan dalam menentukan pola asuh terhadap anaknya. 

  1. Sebelum anda menerapkan pola asuh asertif terhadap anak, hendaknya mengingat bahwa anak selalu melihat dan memperhatikan tingkah laku kita sebagai orangtua. Anda harus mampu mencontohkan ketegasan terhadap diri sendiri sendiri dan orang lain. 

  2. Mendengarkan. Sempatkanlah diri Anda untuk mendengarkan keluh kesah anak. Yakinkanlah anak  bahwasanya anda memang benar-benar ada disamping mereka disaat sedih maupun senang. 

  3. Bersikaplah hormat. Anda dapat mendisiplinkan anak-anak tanpa menyalahkan atau mempermalukan mereka.

  4. Model. Tunjukkan perilaku yang Anda ingin anak-anak Anda tunjukkan.

  5. Beri anak pilihan. Jika memungkinkan, beri anak Anda kesempatan untuk membuat keputusan tentang masalah yang memengaruhi mereka. Ini menghormati, mendorong kemandirian, dan menunjukkan bahwa Anda mempercayai mereka. Anak-anak Anda akan cenderung bersikap kooperatif ketika mereka memiliki suara dalam pengambilan keputusan.

  6. Sampaikan pesan yang jelas tentang ekspektasi Anda. Pastikan anak-anak anda mengerti apa yang harus mereka lakukan.

  7. Tetapkan aturan yang jelas. 

  8. Gunakan pujian. Puji anak-anak Anda atas perilaku positif yang mereka lakukan.

  9. Membuat rencanca ke depan. Buatlah rencana ke depan sebagai langkah antisipasi untuk membantu menanggulangi permasalahan anak-anak Anda.

  10. Tindaklanjuti dengan sikap disiplin dan konsekuensi

  11. Bersikaplah konsisten. Konsisten tetapi tetap menerapkan fleksibilitas yang cukup untuk mengakomodasi situasi tertentu dalam menghadapi permasalahan anak.

 

Referensi :

 

Tripeni, Puput. (2018). Gaya Asertif, Cara Tepat Mendidik Anak. Diakses pada 25 Maret 2021 dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180326090607-282-285853/gaya-asertif-cara-tepat-mendidik-anak

Heymer, Jason. (2015). Good Parenting is Hard, Being Assertive Makes it Easier. Diakses pada 25 Maret 2021 dari https://completecounseling.net/good-parenting-is-assertive

Fisher, R., Ury, W., & Patton, B. (2011). Getting To Yes: Negotiating Agreement Without Giving In. New York, NY. Penguin.

1 181
Enable Dark Mode