Tentang Pandawa

Kondisi pandemik covid-19 yang mempengaruhi dunia pendidikan menjadikan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini turut mempengaruhi pola pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya terutama dalam mendampingi proses pembelajaran. Fenomena yang menarik perhatian adalah meninggalnya anak kelas 1 SD di kota tangerang yang dibunuh oleh orangtuanya karena kesal kepada anaknya saat melaksanakan pembelajaran daring (online) (dikutip dilaman tribunnews.com pada tanggal 16 september 2020). Selain itu masih banyak fenomena-fenomena orangtua dalam mendampingi anaknya saat PJJ diantaranya Anak-anak rawan mendapatkan kekerasan selama PJJ (Sindonews.com dikutip tanggal 4 agustus 2020); survei 52% orangtua mengalami stress saat pandemik (CNNindonesia dikutip tanggal 29 oktober 2020) serta masih banyak yang lainnya.

Berdasarkan fenomena yang terjadi maka Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung melalukan upaya preventif agar fenomena-fenomena tersebut tidak terjadi di Kota Bandung melalui kegiatan PANDAWA (Parenting Digital Kanggo Warga). Diharapkan dengan adanya program PANDAWA, para orangtua peserta didik di Kota Bandung dapat teredukasi dan terbantu masalahnya yang terkait dengan mendampingi anak selama PJJ sehingga orangtua tenang, siswa senang dan semua bahagia.

Berdasarkan hasil penelitian dari Ikatan Psikolog Klinis Jawa Barat didapatkan hasil sebagai berikut:

  1. Orangtua merasa stress dalam mengarahkan siswa untuk Belajar Dari Rumah / BDR atau Pembelajaran Jarak Jauh /PJJ. Hal ini membuat pemahaman siswa terhadap materi menjadi tidak optimal.
  2. Guru kelelahan menghadapi keluhan, protes dan pertanyaan orangtua yang diluar jam kerja. Hal ini membuat personal life guru “blur” dengan work life dan berdampak pada well-being guru. Guru yang tidak well-being cenderung kurang optimal dalam menyiapkan materi pembelajaran secara kreatif dan melakukan pengawasan terhadap pengumpulan tugas maupun mengevaluasi pemahaman siswa.
  3. Selama Belajar Dari Rumah / BDR atau Pembelajaran Jarak Jauh /PJJ, siswa Remaja merasa memiliki lebih banyak waktu untuk mendalami hobinya dibandingkan saat Tatap Muka.
  4. Guru merasa motivasi belajar intrinsik siswa lebih sulit ditumbuhkan saat Belajar Dari Rumah / BDR atau Pembelajaran Jarak Jauh /PJJ dibandingkan Tatap Muka.
  5. Siswa yang melakukan Belajar Dari Rumah / BDR atau Pembelajaran Jarak Jauh /PJJ menunjukkan tingkat masalah emosi dan perilaku yang lebih rendah secara bermakna dibandungkan dengan siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka atau campuran.
  6. Siswa yang melakukan Belajar Dari Rumah / BDR atau Pembelajaran Jarak Jauh /PJJ menunjukkan tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi secara bermakna dibandungkan dengan siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka atau campuran.

PANDAWA (Parenting Digital Kanggo Warga) merupakan upaya pendampingan kepada orangtua peserta didik dalam mendampingi putra/i melaksanakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh melalui kegiatan keorangtuaan (parenting) yang diselenggarakan secara virtual. PANDAWA merupakan program Dinas Pendidikan Kota Bandung yang berkolaborasi dengan berbagai pihak baik akademisi, praktisi yang mempunyai kepedulian terhadap kegiatan parenting. Adapun pihak-pihak yang telah berkolaborasi dengan PANDAWA diantaranya Prodi Psikologi UPI, Prodi Psikologi Pendidikan Sekolah Pasca Sarjana UPI, Prodi Pendidikan Masyarat UPI, Prodi Bimbingan & Konseling UPI, Prodi PGSD FIP UPI, Prodi PGPAUD FIP UPI, Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi, Komisi Nasional  Anak/Komnas Anak, TP PKK Kota Bandung, Puspaga, Eco Bambu, Edupotensia, Kerlip Jawa Barat, MGBK, Alphamor, dan Wardah. Sifat dari kegiatan PANDAWA adalah sosial support.

 

Enable Dark Mode