Mengoptimalkan Potensi Anak Generasi Alpha (Oleh : Silfa Agisni Salma)

Generasi Alpha atau yang sekarang lebih sering dikenal anak “zaman now” merupakan generasi yang lahir antara tahun 2011 dan 2025 setelah generasi Y dan Z (Mark McCrindle). Mengurus anak 'zaman now' jadi tantangan tersendiri bagi orang tua, pasalnya asalnya anak-anak ini lahir di era globalisasi, sehingga akan banyak pertukaran budaya ataupun padangan yang berasal dari luar, yang mungkin sesuai maupun tidak sesuai dengan budaya/pandangan Negara kita. Pasalnya, anak-anak yang disebut generasi Alfa ini lahir di era globalisasi, sehingga akan dihadapkan dengan berbagai pilihan, termasuk minat yang beragam. Anak-anak generasi alpha merupakan anak yang tumbuh dan berkembang secara pesat dalam lingkungan yang lebih beragam, yang membuat generasi Alpha ini berpikir lebih open minded. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus lebih pintar dan selalu belajar dalam membantu anak untuk menjadi pribadi yang mampu bersaing dan  memiliki kemampuan belajar progresif yaitu kemampuan belajar yang terus berkembang dan tidak terpaku pada pendidik formal yang di dapatkan dari sekolah saja

Kemampuan belajar progresif dibutuhkan untuk membentuk empat karakter yang diperlukan anak generasi alpha. Karakter tersebut di antaranya eksplorasi, di mana anak mau menjelajah berbagai minat. kemampuan untuk bereksplorasi tentu saja sangat penting anak, karena anak yang senang untuk eksplorasi akan mau terus belajar, mencari hal hal baru, dari sini mereka juga bisa melihat ada apa saja di sekitar lingkungan mereka dan kekurangan dari lingkungan mereka apa saja sehingga mereka ingin memperbaiki hal tersebut dan menjadikan rasa eksplorasinya tersebut menjadi nilai plus. Karakter yang kedua yaitu berpikir kritis, kreatif, dan berpikir secara mandiri, anak diharapkan berani dan banyak bertanya. Selain itu anak juga harus dapat belajar dan bekerja sebagai teamwork. Hal ini tentu akan  bermanfaat bagi mereka dalam bersaing di tengah tantangan yang semakin kompleks. Karakter selanjutnya yaitu anak harus memiliki jiwa kepemimpinan, agar anak bisa menjadi pelopor dan memberi inspirasi untuk diri sendiri lalu kelompoknya. Jiwa kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga aupun bagi lingkungannya. Dan yang terakhir yaitu karakter empati, di mana anak diharapkan mampu memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut. Empati memainkan peran penting  dalam membangun dan menjaga hubungan sesama manusia. Anak yang memiliki empati tinggi akan membuat dirinya dapat diterima oleh lingkungan. 

Terkait peran orangtua dalam memaksimalkan minat dan potensi generasi alpha, ada empat langkah yang perlu diperhatikan. Pertama, memenuhi kebutuhan nutrisi harian, khususnya yang berperan dalam pembentukan otak anak. Kedua, berikan stimulus melalui berbagai macam aktivitas, namun jangan memaksakan minat orangtua pada anak. Ketiga, mengajarkan optimisme dengan menstimulasi dan mendorong anak untuk terus mencoba. Keempat, memberikan apresiasi terhadap usaha anak guna meningkatkan motivasi dan hindari penilaian atau melabeli karena bisa membuat anak tidak percaya diri.

1 181
Enable Dark Mode